Saturday, October 07, 2006
posted by Muhamad Akbar Rizqi at 9:10 PM
1. Menggunakan tulisan tangan. Secara psikologis tulisan tangan memang bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Selain tidak ada atau semakin langka ahli grafologi (ilmu analisis tulisan tangan) di perusahaan-perusahaan,tulisan tangan tidak ada nilai lebihnya.
2. Menggunakan kertas folio ganda bergaris (double folio) atau mengisi blanko yang dijual di toko-toko.
3. Surat lamaran fotokopi, bukan asli. Anda ingin menghemat, tetapi, penghematan tersebut justru menjadi tidak berarti sama sekali, karena lamarannya langsung disingkirkan.
4. Salah menyebut nama atau jabatan dan divisi, departemen atau bagian seleksi rekrutmen perusahaan yang dituju. Anda tentu tak ingin nama Anda salah ejakan.
5. Tidak mencantumkan data-data lengkap (nama tidak sesuai ijazah, alamat tidak lengkap atau tanpa nomor telepon), sehingga perusahaan kesulitan menghubungi Anda.
6. Tidak mencantumkan kode jabatan / posisi yang dilamar sehingga perusahaan tidak tahu, untuk apa dan ke mana lamaran Anda akan diproses.
7. Foto dipersiapkan seadanya, tidak dengan pakaian rapi dan formal.
8. Foto yang dilampirkan tidak sopan. Bagi Anda para wanita yang cantik, jangan mengirimkan foto dengan pakaian terbuka. Foto Anda dapat beredar di meja-meja manajer dan menimbulkan senyum-senyum kecil di wajah para manajer. Setelah itu lamaran Anda akan berakhir di mesin penghancur!
Masalah bagi pelamar wanita ialah foto yang merangsang atau malah tampak sepeti ibu-ibu.
9. Bagi pelamar pria masalahnya ialah foto dengan dada setengah terbuka, kancing baju bagian atas dilepas, rambut yang urakan, telinga atau hidung beranting, kumis dan cambang yang tidak terawat. Foto-foto semacam ini niscaya menimbulkan kesan pelamar tidak profesional dan tidak dapat diandalkan. Atau bahkan Anda sudah berdasi dan jas tetapi raut wajah Anda kelihatan kaget, kurang menjiwai jas dan dasi yang Anda kenakan.
10.Foto dihetter atau distaples (tidak dapat dilepas).
11.Menyertakan lampiran yang kurang perlu (sertifikat tak bernilai jual, keikut-sertaan seminar, dll)
12.Dokumen tidak lengkap. Beberapa perusahaan memilih tidak beresiko memproses lamaran yang tidak lengkap dokumennya.
13.Memanfaatkan referensi secara berlebihan. Ingat, secara berlebihan. (Saya mengenal Bapak A, B, C, D di perusahaan ini. Saya yakin Saya diterima karena Bapak pasti mengenal Bapak Z,kan?). Dalam banyak kasus, cara semacam ini menurunkan kualitas pelamar.
14.Lamaran dikirim dengan amplop kecil dan terlipat-lipat. Membuat malas dibaca. Alamat di amplop ditulis tangan. Ini benar-benar menurunkan nilai lamaran Anda
15.Surat lamaran (dan daftar riwayat) dibuat dengan mengisi formulir lamaran kerja yang dijual di pasaran. Efeknya mengesankan Anda melamar kerja dengan wawasan yang sangat miskin
16.Surat lamaran dijilid. Ini akan mengundang lebih banyak guyonan daripada kesan bahwa Anda rapi. Untuk apakah semangat Anda, bekerja atau membuat lamaran?